Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengunjungi Pulau Nipah untuk meresmikan penggunaan barak prajurit dan kapal patroli Nipah dengan nomor lambung KAL-II-4-57, Sabtu (6/7/2013). Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI didampingi oleh sejumlah petinggi di Kepri seperti Gubernur Muhammad Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudradjat, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Burhanuddin Siagian dan Panglima Armabar Laksamana Muda Arif Rudianto.
Untuk pengoperasian KAL-II-4-57 Nipa secara simbolis Agus menyerahkan miniatur kapal tersebut kepada Komandan Lanal Batam, Kolonel (L) Deni Hendrata. Dari laporan yang disampaikan Ahiar, perwakilan PT Wijaya Perdana selaku kontraktor yang membuat barak prajurit, pembangunan fisik dimulai sejak awal Januari 2013.
"Pembuatan memakan waktu kurang lebih selama 5,5 bulan. Barak terdiri dari dua lantai berkapasitas 60 tempat tidur dan dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," kata dia. Menurut Ahiar dalam pembangunan barak memiliki kesulitan pasalnya cuaca yang tidak menentu menjadi hambatan.
"Kapal material kami juga pernah kandas dan juga pernah berlindung di balik pulau karena cuaca buruk. Kesulitan air tawar sudah pasti dialami, tapi itulah tantangan buat kami," kata dia lagi. Sementara itu KAL Nipa yang dibuat di galangan Palindo Marine, Tanjunguncang. Lambung bermaterialkan baja dan kapal ini memiliki tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot.
Sementara itu, Panglima TNI mengatakan untuk memperkuat pertahanan di Pulau Nipah akan ditempatkan sebanyak satu pleton atau 90 orang terdiri dari 30 orang prajurit TNI Angkatan Darat dan 60 orang prajurit Marinir TNI Angkatan Laut. Sementara itu sedangkan KAL Nipa ada 2 fungsinya yakni sebagai kapal patroli dan sebagai alat pengangkut logistik terutama untuk pemenuhan sarana air bersih yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat setempat. "Sekarang kapal untuk mengangkut air sudah ada mudah-mudahan masyarakat setempat tidak ada lagi yang kesulitan soal air," kata Panglima TNI.
Untuk pengoperasian KAL-II-4-57 Nipa secara simbolis Agus menyerahkan miniatur kapal tersebut kepada Komandan Lanal Batam, Kolonel (L) Deni Hendrata. Dari laporan yang disampaikan Ahiar, perwakilan PT Wijaya Perdana selaku kontraktor yang membuat barak prajurit, pembangunan fisik dimulai sejak awal Januari 2013.
"Pembuatan memakan waktu kurang lebih selama 5,5 bulan. Barak terdiri dari dua lantai berkapasitas 60 tempat tidur dan dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," kata dia. Menurut Ahiar dalam pembangunan barak memiliki kesulitan pasalnya cuaca yang tidak menentu menjadi hambatan.
"Kapal material kami juga pernah kandas dan juga pernah berlindung di balik pulau karena cuaca buruk. Kesulitan air tawar sudah pasti dialami, tapi itulah tantangan buat kami," kata dia lagi. Sementara itu KAL Nipa yang dibuat di galangan Palindo Marine, Tanjunguncang. Lambung bermaterialkan baja dan kapal ini memiliki tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot.
Sementara itu, Panglima TNI mengatakan untuk memperkuat pertahanan di Pulau Nipah akan ditempatkan sebanyak satu pleton atau 90 orang terdiri dari 30 orang prajurit TNI Angkatan Darat dan 60 orang prajurit Marinir TNI Angkatan Laut. Sementara itu sedangkan KAL Nipa ada 2 fungsinya yakni sebagai kapal patroli dan sebagai alat pengangkut logistik terutama untuk pemenuhan sarana air bersih yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat setempat. "Sekarang kapal untuk mengangkut air sudah ada mudah-mudahan masyarakat setempat tidak ada lagi yang kesulitan soal air," kata Panglima TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar