Spesifikasi CN 295 :
Panjang: 24,50 meter
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter
Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter
Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan
Pesawat CN-295 produksi
PT Dirgantara Indonesia termasuk salah satu komoditi yang menarik
perhatian pengunjung di Pameran Dirgantara dan Maritim 2013 di Langkawi,
Malaysia. Sedikitnya 4 negara ASEAN berminat membeli CN-295, yaitu
Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Pelanggan terbesar PT Dirgantara Indonesia adalah Malaysia.
Untuk diketahui,
Malaysia merupakan terbesar PT Dirgantara Indonesia. Pejabat tinggi
Malaysia dan Brunei Darussalam datang langsung ke stand pameran PT DI. Keunggulan CN 295 dibandingkan pesawat angkut di kelas yang sama adalah pesawat ini hanya butuh landasan pacu yang pendek, selain bisa take off dan landing di medan darurat.
Sampai
saat ini, CN-295 telah mengantongi 121 kontrak pemesanan, di mana 85 di
antaranya telah rampung dan dikirimkan kepada pihak pemesan. Dari 121
kontrak itu, Indonesia sendiri mendapatkan 9 unit CN-295. Satu unit
pesawat itu dihargai US$32 juta atau Rp307 miliar.
CN-295 cukup diminati karena daya angkutnya 1,5 lebih besar dari pendahulunya, CN-235. Selain itu, jarak tempuhnya juga 1,5 kali lebih jauh, namun dengan harga yang tidak lebih mahal. Saat ini PT DI sedang bertarung keras dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat dan Italia untuk memenangkan beberapa kontrak pemesanan.
CN-295 cukup diminati karena daya angkutnya 1,5 lebih besar dari pendahulunya, CN-235. Selain itu, jarak tempuhnya juga 1,5 kali lebih jauh, namun dengan harga yang tidak lebih mahal. Saat ini PT DI sedang bertarung keras dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat dan Italia untuk memenangkan beberapa kontrak pemesanan.
Selain CN-295, primadona
lain PT DI adalah CN-235 yang kini fungsinya dikembangkan sebagai
antikapal selam. Modifikasi CN-235 ini sangat berguna untuk patroli
pengamanan pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar