Ada pertanyaan besar yang belum terjawab tepat temuan puing pesawat Antonov-2 biplane yang jatuh dan terbakar hampir setahun lalu di lokasi tak terduga: hanya 5 mil atau 8 kilometer dari titik lepas landas. Pesawat beserta 13 penumpangnya hilang setelah mengangkasa dalam penerbangan "joyride" tak resmi dari Serov di Sverdlovsk Oblast, Rusia, 11 Juni 2012 lalu.
Meski pencarian intensif berdaya jangkau luas selama beberapa bulan di area tersebut, puing pesawat tersebut tak terdeteksi. Baru pada akhir pekan lalu, dua pemburu menemukan pesawat yang sudah hancur. Memecahkan apa yang disebut kantor berita RIA Novosti sebagai "salah satu misteri terbesar Rusia di era modern." Demikian dilaporkan Siberian Times seperti dilansir kembali oleh Daily Mail (7/5/2013).
Kerabat para korban yang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk pejabat polisi senior, bertanya-tanya mengapa butuh waktu amat lama untuk menemukan lokasi tragedi itu. Sejumlah kerabat yakin, ada konspirasi untuk sengaja menutupinya. Andrey Safronov, ayah dari Anton Safronov -- korban yang naik pesawat bersama istrinya, Julia mengaku heran bukan kepalang.
"Mereka sudah mencari di lokasi itu musim panas
tahun lalu. Semua sudah disisir dan tak ada yang ditemukan," kata dia
kepada Siberian Times. "Pencarian tahun lalu bahkan diklaim dilakukan oleh pasukan elit militer OMON. Dan saat ini, tiba-tiba, semua ditemukan."
Yang paling aneh, dia menambahkan, semua berada di permukaan. "Semua puing, tulang belulang, ada di permukaan. Meski dalam kondisi terbakar". Andrey Safronov mengklaim, lokasi temuan pesawat dan korban sengaja disetting menjadi TKP sebuah tragedi. "Ini yang aku pikirkan, mereka sengaja mengangkut semua ke sini, dan menjatuhkannya," kata dia. "Siapa lagi yang bisa melakukannya? Hanya militer. Kenapa mereka melakukannya? Untuk menyembunyikan sesuatu."
Andrey menduga pesawat nahas tersebut ditembak. "Atau di sekitar waktu yang sama, mereka (militer) meluncurkan rudal Topol-M dari Plisetsk yang tak tak sesuai target. Ada banyak asumsi". Sementara, Anastasia Rogulina, yang saudarinya hilang dalam kecelakaan tersebut, mengaku curiga dengan lokasi kecelakaan dalam video yang terlalu rapi. Tak wajar.
Cuaca dalam video tak sesuai dengan yang nyatanya terjadi di hari di mana ia diklaim ditemukan. Dan meski pesawat gosong dibakar api, lokasi di sekitarnya sama sekali tak ada tanda-tanda ikut terbakar". Aku yakin bangkai pesawat diseret ke lokasi itu dan sengaja dibakar. Dari bukti video, tak ada pohon yang mati di sekitarnya."
2.000 Orang dan 14 Pesawat Mencari
Sebelumnya, selama berbulan-bulan tim pencari menyisir area tersebut. Namun mereka tak menemukan jejak pesawat AN-2 biplane. Sebanyak
2.000 orang dan 14 pesawat dilibatkan dalam pencarian intensif yang
makan waktu lima bulan, di area sepanjang 275.000 kilometer.
Anggota polisi setempat, Valery Gorelykh mengatakan, pesawat nahas tersebut terbang di luar jadwal pada pukul 23.00 waktu setempat, setelah acara minum-minum. Salah satu teori menduga, mereka akan pergi memancing atau mandi sauna di wilayah terpencil Rusia.
Ada dalam kelompok tersebut adalah pilot, kepala polisi lalu lintas Serov, seorang anggota polisi, seorang petugas keamanan dan penjaga malam bandara -- yang dilaporkan saat itu hanya mengenakan sandal. Juga sejumlah kerabat mereka, termasuk dua perempuan.
Operasi penyelamatan berjalan rumit karena sebagian wilayah berkontur bukit dan tertutup hutan lebat yang dikenal sebagai 'taiga'. Setidaknya 25 penyelamat menerima digigit kutu yang berpotensi bahaya, satu lainnya nyaris tenggelam dalam rawa.
Pencarian yang gagal sebelumnya menimbulkan spekulasi, para korban masih bernyawa dan berjuang hidup di alam liar. Termasuk wilayah yang disisir adalah puncak Dyaltov di utara pegunungan Ural, di mana sekelompok mahasiswa hilang pada tahun 1959 -- saat ditemukan, jasad mereka dalam kondisi aneh: dua retak tengkorak, dua mengalami tulang rusuk patah, dan satu lidahnya hilang. Padahal tak ada tanda-tanda pertarungan di sana.
Teori Konspirasi Dibantah
Namun,
tak semua kerabat para korban yakin ada permainan kotor atau fenomena
supranatural. Alexander Beglenko, salah satunya. Ia menduga, vegetasi
dan dedaunan yang tebal, dan rawa menutupi puing pesawat.
Sementara, Andrei Zalensky, pejabat Kementerian Darurat setempat menjelaskan, bagaimana hujan salju lebat mengubah area tempat pesawat ditemukan menjadi "rawa yang tak bisa dimasuki".
Pejabat Kementerian Dalam Negeri, Valery Gorelykh juga menepis klaim konspirasi. Ia mengatakan, bagian dari pesawat nahas tersebut tenggelam dalam rawa. Dan sebuah "keajaiban" para pemburu bisa menemukannya. "Puing pesawat tak bisa dilihat dari jarak 20 meter," kata dia.
"Menurut para pemburu yang menemukan pesawat tersebut, mereka menemukan lokasi tersebut kebetulan."
Saat ini tulang belulang yang ditemukan di lokasi sedang menjalani tes DNA. Diharapkan dalam dua minggu bisa diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan. Sementara, puing-puing di lokasi kejadian belum disingkirkan, untuk kepentingan pengumpulan bukti. Lalu, baru akan dikirim untuk diuji forensik untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan. Demikian menurut pejabat Badan Transportasi Udara Federal.
Anehnya lagi, tak ada data kotak hilam penerbangan terakhir Antonov-2 malang itu. "Dalam kasus ini, kotak hitam tidak bekerja. Atau tidak dinyalakan," kata Andrei Zalensky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar