Lima tahun terakhir pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar TNI bisa mendekati postur minimum essential force. Mengingat luas wilayah, Indonesia mutlak harus punya kekuatan militer lebih besar dan modern dibanding negara tetangga.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu saat memberikan
arahan kepada Komandan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Letnan Jenderal
Munir, di Lounge Room, KRI Makassar, Kamis (2/5) pagi. Saat ini, KRI
Makassar sudah berada di perairan Bangkalan, Madura, untuk meninjau
latgab di perairan Situbondo, Jawa Timur.
"NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer kita harus lebih besar dan
modern dibanding negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Mengingat luas negara kita, kekuatan militer
Indonesia mutlak harus lebih besar," Presiden SBY menegaskan.
Presiden mengingatkan, dalam sebuah perang kita harus memahami kekuatan
dan kampanye lawan.
"Ambil pelajaran dari perang-perang modern yang
terjadi di akhir abad 20," kata SBY.
Sebelumnya, Presiden mendengarkan paparan dari Komandan Latgab TNI Letjen
Munir mengenai Latgab TNI tahun 2013. Latihan ini sebagai salah satu
bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.
"Tujuan Latgab adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI
dalam melaksanakan operasi militer gabungan. Selain itu juga untuk
meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi
gabungan," Munir, yang juga Panglima Kostrad, menjelaskan.
Materi latihan yang dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan
keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar kesiapan dan
latihan pendahuluan serta komando pengendalian kampanye militer dan
operasi militer gabungan TNI.
Siang ini, Presiden dijadwalkan menyaksikan sejumlah rangkaian latihan,
antara lain latihan penembakan MFT, ADEX, Screnez, Aswex (RBU), Cross
Deck Hely, RAS, SUL, SAg Ex (penembakan meriam 76 MM), dan Sailing Pass
(Formasi Penghormatan).
Mendampingi Presiden pada kesempatan kali ini, Menko Polhukam Djoko
Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Timur
Pradopo, dan Kasal Laksamana Marsetio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar