Dengan menggunakan kapal perang KRI Tanjung Nusanive-973, lebih dari 900-an pasukan TNI AD dari kesatuan Yonif 611/VI/Mulawarman dan Yon Armed 8/K siap mengamankan daerah rawan Maluku dan Maluku Utara.
Kedua kesatuan TNI AD yang tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) tersebut menggantikan pasukan yang telah bertugas selama enam bulan di daerah Maluku dan Maluku Utara. Yonif 611/VI/Mulawarman menggantikan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya, sedangkan Yon Armed 8 menggantikan Yonif 512 Kodam V Brawijaya.
Pengiriman pasukan TNI di daerah tersebut dimaksudkan untuk menjaga keamanan kawasan Maluku dan Maluku Utara yang sampai saat ini masih sering terjadi gejolak/konflik, baik konflik antar kelompok, antar kampung maupun kemungkinan munculnya kembali kelompok-kelompok RMS yang dapat mengacaukan atau membuat keruh suasana di wilayah Maluku, sehingga kawasan yang terdiri dari beberapa pulau tersebut menjadi kondusif.
Menurut Komandan KRI Tanjung Nusanive-973, Letkol Laut (P) Sondang P. Siagian, KRI Tanjung Nusanive-973 telah melaksanakan debarkasi kedua Kesatuan TNI AD tersebut beberapa tempat, antara lain di Ambon, P. Liran, P. Wetar, P.Tual, P. Kisar, P. Seram, P. Ternate, serta P. Morotai.
Kapal perang jenis Bantu Angkut Personel (BAP) yang berada di bawah pembinaan Satlinlamil Jakarta ini, bertolak dari dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, pada 24 April 2013. Saat ini KRI Tanjung Nusanive-973 tengah dalam pelayaran di Laut Banda, dengan mengangkut pasukan Yonif 512/V/Brawijaya dan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya untuk kembali ke home base-nya masing-masing.
Pasukan Yonif 512 Kodam V Brawijaya menurut rencana akan melaksanakan debarkasi di Surabaya, sedangkan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya akan didebarkasi di Palembang, Sumatera Selatan.
Kedua kesatuan TNI AD yang tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) tersebut menggantikan pasukan yang telah bertugas selama enam bulan di daerah Maluku dan Maluku Utara. Yonif 611/VI/Mulawarman menggantikan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya, sedangkan Yon Armed 8 menggantikan Yonif 512 Kodam V Brawijaya.
Pengiriman pasukan TNI di daerah tersebut dimaksudkan untuk menjaga keamanan kawasan Maluku dan Maluku Utara yang sampai saat ini masih sering terjadi gejolak/konflik, baik konflik antar kelompok, antar kampung maupun kemungkinan munculnya kembali kelompok-kelompok RMS yang dapat mengacaukan atau membuat keruh suasana di wilayah Maluku, sehingga kawasan yang terdiri dari beberapa pulau tersebut menjadi kondusif.
Menurut Komandan KRI Tanjung Nusanive-973, Letkol Laut (P) Sondang P. Siagian, KRI Tanjung Nusanive-973 telah melaksanakan debarkasi kedua Kesatuan TNI AD tersebut beberapa tempat, antara lain di Ambon, P. Liran, P. Wetar, P.Tual, P. Kisar, P. Seram, P. Ternate, serta P. Morotai.
Kapal perang jenis Bantu Angkut Personel (BAP) yang berada di bawah pembinaan Satlinlamil Jakarta ini, bertolak dari dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, pada 24 April 2013. Saat ini KRI Tanjung Nusanive-973 tengah dalam pelayaran di Laut Banda, dengan mengangkut pasukan Yonif 512/V/Brawijaya dan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya untuk kembali ke home base-nya masing-masing.
Pasukan Yonif 512 Kodam V Brawijaya menurut rencana akan melaksanakan debarkasi di Surabaya, sedangkan Yonif 200 Raider Kodam II Sriwijaya akan didebarkasi di Palembang, Sumatera Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar