Korea Utara hari ini menembakkan rudal jarak pendek keenamnya ke Laut Jepang dalam rangkaian latihan militer dilakukan negeri pimpinan Kim Jong-un itu. Tindakan ini langsung mendapat kecaman dari Korea Selatan dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon.
Situs asiaone.com melaporkan, Senin (20/5), Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea (JCS) membenarkan tembakan terbaru ini merupakan rudal keenam yang diluncurkan Korea Utara dalam tiga hari. Dia mengatakan pihaknya masih belum jelas apakah Korea Utara sedang melakukan uji coba peluru kendali atau roket dari beberapa peluncur.
"Korea Utara meluncurkan dua rudalnya hari ini. Satu rudal diluncurkan saat pagi dan satu lagi siang tadi," kata juru bicara tidak disebutkan namanya itu. Dalam sebuah pernyataan dikeluarkan hari ini, Pyongyang menyatakan marah dan menolak kritikan yang menyebut luncuran rudal itu adalah bentuk usaha disengaja untuk memulai kembali ketegangan di Semenanjung Korea.
"Latihan militer adalah hak tak terbantahkan dari setiap bangsa berdaulat," ujar Komite untuk Penyatuan Kembali Korea Secara Damai dari Korea Utara. "Mengambil isu militer terkait penembakkan rudal saat latihan militer kami adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan sebuah bentuk provokasi," lanjut dia. Korea Utara menembakkan tiga rudal jarak menengahnya dari pantai timur dua hari lalu serta rudal lainnya kemarin, sebagai bagian dari latihan militer mereka.
Korea Selatan menyebut uji coba rudal dilakukan Korea Utara pada akhir pekan lalu itu sebagai tindakan tercela dan provokatif. Sementara Ban Ki-moon juga telah mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari setiap aksi peluncuran roketnya. "Ini waktunya bagi mereka (Korea Utara) untuk melanjutkan dialog dan menurunkan ketegangan," kata Ban ketika berada di Ibu Kota Moskow, Rusia.
Meskipun situasi telah mereda dalam beberapa pekan terakhir, namun Pyongyang terus mencela serangkaian latihan militer gabungan dilakukan Amerika dan Korea Selatan. Korea Utara melihat latihan itu sebagai kedok untuk melakukan invasi ke negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar