Sejumlah terduga teroris ditangkap hidup-hidup dalam operasi penggerebekan di Bandung dan Jawa Tengah, sebagian lainnya tewas ditembak. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebut penembakan yang menewaskan teroris, sangat terpaksa dilakukan. Demikian dilaporkan Detik.com.
"Tidak ada itu, kita langsung melakukan penindakan hukum yang mengakibatkan korban. Tapi kalau menimbulkan korban yang lain, itu sangat terpaksa kita lakukan," kata Timur usai menghadiri acara sepeda santai dalam rangka Hari Ulang Tahun Kopassus ke-61 di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (12/5/2013).
Timur menjelaskan pihaknya sudah berupaya menekan korban jiwa dengan melakukan tahapan-tahapan sesuai prosedur. Seperti negosiasi atau peringatan menyerah. Namun hal itu tak berhasil. "Semua diupayakan tidak ada korban dan kita pertanggungjawabkan secara hukum," tandasnya.
Timur menambahkan, dalam menangani terorisme, upaya yang lebih baik adalah mencegah. Hal itu dilakukan Polri, tokoh agama, ormas, dan berbagai pihak. "Harus ada sinergi,"jelasnya.
Acara sepeda santai HUT Koppassus dihadiri KSAD Pramono Edhie Wibowo, Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo, Dankodiklat Letjen TNI Gatot Nurmantyo, dan Ketua Umum Komite Sepeda Indonesia Syahrul Effendi, dan lain-lain.
20 Terduga teroris ditangkap Densus 88 dalam penggerebekan di 4 titik DKI Jakarta, Bandung, dan Jateng. Sebanyak 7 terduga teroris tewas dalam penggerebekan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar