Korea Utara (Korut) diyakini telah memasukkan 2 rudal jarak menengah mereka ke peluncur mobile. Negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu terus mempersiapkan diri sejak menyatakan berperang melawan Korea Selatan (Korsel).
Laman Yonhap, Jumat (5/4/2013), memberitakan, rudal-rudal yang sudah dimasukkan ke dalam peluncur itu disembunyikan di pantai timur Korut. Dugaan itu memicu spekulasi bahwa Korut sudah siap melancarkan serangannya ke Korsel.
"Awal pekan ini Korut telah memindahkan rudal Musudan dengan kereta dan menempatkannya ke peluncur mobile," kata pejabat militer senior yang tidak disebutkan namanya.
Manuver ini membuat Amerika Serikat yang menjadi sekutu Korsel mengirim sistem pertahanan rudal ke basis militer mereka di Guam yang terletak di Samudera Pasifik. Korsel juga telah mengirim kapal perusak yang dilengkapi dengan radar canggih ke Laut Barat dan Timur.
Pejabat intelijen Korsel dan AS yang memonitor perkembangan Korut yakin telah ada pergerakan rudal Musudan itu. Rudal-rudal tersebut bisa meluncur dengan jangkauan 3.000 hingga 4.000 kilometer. Dan itu artinya rudal itu bisa menghantam pangkalan militer AS di Guam.
Sebelumnya, Korut juga menyatakan segera mengaktifkan reaktor nuklir mereka di Yongbyon. Reaktor itu menjadi penyuplai plutonium untuk program senjata nuklir Korut. Namun, reaktor itu telah ditutup pada Juli 2007, sebagai bagian dari kesepakatan pelucutan senjata internasional.
Tensi di Semenanjung Korea mulai meningkat setelah penjatuhan sanksi internasional terhadap Korut yang melakukan uji coba peluncuran rudal antar-benua pada Desember 2012. Korut merespons sanksi itu dengan melakukan uji coba nuklir pada Februari. Tindakan bandel Korut ini menambah sanksi dari dunia internasional yang dipelopori Amerika Serikat (AS).
Korut kemudian mengancam akan menyerang AS dengan rudal nuklirnya pada bulan lalu. Ancaman ini dikeluarkan karena angkatan perang AS dan Korsel melakukan latihan bersama, termasuk di dekat perbatasan laut kedua Korea. AS merespons ancaman itu dengan menirimkan jet tempur F-22 Raptor ke Semenanjung Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar