Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (10/4), intelijen Korea
Selatan menyatakan Korea Utara telah mempersiapkan dua rudal jarak
menengah yang dalam waktu dekat akan diluncurkan dari pantai timur,
meskipun sekutu mereka China telah memperingatkan agar menghindari
langkah provokasi di saat ketegangan militer semakin memuncak.
Pekan lalu, Korea Utara menyatakan kepada diplomat asing yang berada di Ibu Kota Pyongyang bahwa mereka diberi waktu hingga 10 April untuk melakukan evakuasi. Hal ini memicu spekulasi bahwa peluncuran rudal itu kemungkinan akan dilakukan antara hari ini sampai 15 April mendatang yakni saat perayaan ulang tahun pemimpin Korea Utara Kim Il-sung.
Korea Utara kemarin kembali menegaskan Semenanjung Korea bisa jatuh
ke dalam perang nuklir dan menyarankan agar warga asing yang tinggal di
Korea Selatan untuk mengungsi.
Selain itu, tanda lain yang memungkinkan akan adanya perang nuklir
terlihat saat hari ini pejabat China mengatakan perbatasan antara Korea
Utara dan China telah ditutup bagi para pelancong.
"Sistem tanda bahaya yang digunakan antara pasukan militer Korea
Selatan dan Amerika Serikat yakni Watchcon telah ditingkatkan dari level
tiga menjadi level dua yang mengindikasikan adanya ancaman serius,"
kata seorang pejabat senior militer Korea Selatan, yang dikutip kantor
berita Yonhap.
Watchcon terdiri dari empat tingkatan, di mana untuk level empat
berlaku saat waktu masa damai atau normal, sedangkan Watchcon tiga
menunjukkan sudah ada ancaman serius. Sementara untuk Watchcon satu
digunakan dalam masa perang.
Dalam laporan berbeda, Yonhap juga mengutip sebuah sumber dari
pemerintah di mana Pyongyang kemungkinan sedang mempersiapkan beberapa
luncuran rudal. Hal ini setelah beberapa kendaraan dilaporkan terdeteksi
membawa rudal jarak menengah SCUD dan rudal Rodong.
Saat kunjungannya ke Ibu Kota Roma, Italia, Ban Ki-moon, dikabarkan
telah menemui dan berbicara dengan pemimpin China untuk menenangkan
ketegangan. Dia akan mendiskusikan masalah ini dengan Presiden Amerika
Serikat Barack Hussein Obama besok.
"Tingkat ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini sudah sangat
berbahaya, satu insiden kecil saja bisa menyebabkan salah perhitungan
dan salah penilaian yang dapat membuat situasi yang tidak terkendali,"
ujar Ban.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat sejak Korea Utara
melakukan uji coba nuklir yang ketiga pada Februari lalu dan menyebabkan
dijatuhkannya sanksi kepada Korea Utara dari PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar