Rencana
pembelian helikopter (heli) serbu Apache bakal terealisasi. Sebab, dalam
waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD
sudah akan melihat beberapa varian heli ini.
Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan,
rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache
ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.
Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.
Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.
Tim khusus TNI
AD dan Kemenhan ini, ia menjelaskan, akan melihat langsung beberapa
pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang. Menurut
KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat.
"Misalnya ada
tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/ serbu yang bisa
menjadi pembanding," ujar Pramono, usai memberi pengarahan kepada
pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi
perdamaian Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang,
Sabtu (27/4).
Bell AH-1Z Zulu berpeluang menggantikan Apache jika anggaran tidak mencukupi |
Selanjutnya,
masih menurut KSAD, juga heli jenis Bell 412 yang akan dilengkapi dengan
roket dan tentunya Blackhawk. "Yang jelas kalau Apache sudah akan
dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita koordinasikan,"
katanya menambahkan.
Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.
Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.
Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono
Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.
Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.
Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar