Foto : Yuval Steinitz (Reuters)
Menteri Urusan Strategis Israel
Yuval Steinitz mengklaim, kekuatan nuklir Iran sebanding dengan 30
senjjata nuklir milik Korea Utara (Korut). Steinitz juga berkomentar
sedikit mengenai bantahan Iran terhadap insiden Holocaust.
Menurut Steinitz, kemampuan besar Iran mewajibkan Israel untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam hal keamanan. Steinitz mengingatkan, Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
"Kami memiliki hak untuk bertahan, kerja sama dengan AS juga sangat penting namun setiap negara tentunya akan membuat keputusannya secara sepihak karena ini menyangkut masalah keamanan," ujar Steinitz saat berpidato di AS, seperti dikutip Arutz Sheva, senin (29/4/2013).
"80 tahun yang lalu, hanya ada satu orang yang mengingatkan dunia untuk menentang rencana pemberian senjata ke Nazi Jerman. Dia adalah Winston Churchill, namun warga menetangnya dan menolak menghinanya," tuturnya.
Steinitz menambahkan, pada saat itu Nazi tengah mendukung solusi final untuk membantai umat Yahudi dalam peristiwa Holocaust. Dan saat ini, Iran justru mengkampanyekan kehancuran Negeri Yahudi yang berada di Timur Tengah.
"Kita semua harus belajar dari sejarah, meski ini tidak akan terulang lagi, kita semua harus mencegah nuklirisasi Iran," paparnya.
Sebagai politisi Partai Likud, Steinitz tidak menyuarakan secara terbuka mengenai dukungan serangan Israel ke Iran. Namun Steinitz mengingatkan dunia agar seluruh negara tidak mengabaikan ancaman Iran.
Perang urat syaraf antara Iran dan Israel masih terus memanas hingga kini. Meski Iran menjelaskan bahwa program nuklirnya tidak dimanfaatkan untuk persenjataan, Israel tetap yakin pada pendiriannya saat ini.
Menurut Steinitz, kemampuan besar Iran mewajibkan Israel untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam hal keamanan. Steinitz mengingatkan, Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
"Kami memiliki hak untuk bertahan, kerja sama dengan AS juga sangat penting namun setiap negara tentunya akan membuat keputusannya secara sepihak karena ini menyangkut masalah keamanan," ujar Steinitz saat berpidato di AS, seperti dikutip Arutz Sheva, senin (29/4/2013).
"80 tahun yang lalu, hanya ada satu orang yang mengingatkan dunia untuk menentang rencana pemberian senjata ke Nazi Jerman. Dia adalah Winston Churchill, namun warga menetangnya dan menolak menghinanya," tuturnya.
Steinitz menambahkan, pada saat itu Nazi tengah mendukung solusi final untuk membantai umat Yahudi dalam peristiwa Holocaust. Dan saat ini, Iran justru mengkampanyekan kehancuran Negeri Yahudi yang berada di Timur Tengah.
"Kita semua harus belajar dari sejarah, meski ini tidak akan terulang lagi, kita semua harus mencegah nuklirisasi Iran," paparnya.
Sebagai politisi Partai Likud, Steinitz tidak menyuarakan secara terbuka mengenai dukungan serangan Israel ke Iran. Namun Steinitz mengingatkan dunia agar seluruh negara tidak mengabaikan ancaman Iran.
Perang urat syaraf antara Iran dan Israel masih terus memanas hingga kini. Meski Iran menjelaskan bahwa program nuklirnya tidak dimanfaatkan untuk persenjataan, Israel tetap yakin pada pendiriannya saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar