Sabtu, 14 September 2013

Latihan Gabungan TNI Sebagai Pernyataan Perang Terhadap Teroris

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikLkc0aPdjAJR9q25fnPsepeFjecODaGFEhwR9qpmFJzNgSnNanwUyqol7VxOyHtYWqEcalQT9-5QKOdTqU9vnG_DzTAlmWurJ0quoRVy-6GprUIXJjBnoF8wZ5K3VuG_W-tYkQukF-8M/s1600/latgab-tni.jpg

TNI menggelar latihan gabungan sebagai antisipasi marak penembakan polisi, akhir-akhir ini. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, latihan ini diikuti tiga matra. Ketiga satuan yang mengikuti latihan adalah Dansat-81 Gultor Kopassus (TNI AD), Denjaka (TNI AL), dan Denbravo Paskhas (TNI AU).

"Ini sekaligus pernyataan perang terhadap teroris," kata Menhan usai menutup latihan bersama penanggulangan terorisme tersebut, Jumat 13 September 2013. Latihan gabungan ini juga diikuti 18 negara anggota ASEAN Defence Minister's Meeting (ADMM-Plus) di Sentul, Bogor.

Tujuan latihan gabungan ini tak hanya menyiapkan personel dalam menghadapi kelompok-kelompok teror. "Kami juga mengatakan pada para teroris, kami telah siap melawan mereka," ungkapnya. Dalam latihan tersebut, peserta mempraktikkan pencegahan kasus per kasus, misalnya, pembebasan sandera di gedung, kapal laut, hingga pesawat udara.

Selain itu, para peserta juga berdialog dan memaparkan pengalaman masing-masing dalam membebaskan sandera. TNI AL mencontohkan saat pasukan khusus Denjaka yang membebaskan kapal Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia.

Kopassus pun berbagi pengalaman. Mereka menceritakan proses pembebasan sandera dari pembajakan pesawat Woila dan pembebasan sandera di rimba Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar