Sabtu, 13 April 2013

Prajurit Penjaga Perdamaian Diculik Di Sinai


Sejumlah orang bersenjata menculik seorang prajurit penjaga perdamaian di Semenanjung Sinai, Mesir, Kamis, kata sumber-sumber keamanan dan saksi.
Sekelompok orang yang membawa senapan otomatis menghadang sebuah bis di rintangan jalan dekat pangkalan Pasukan Multinasional dan Pengamat (MFO) di Jura, Sinai utara, dan membawa seorang prajurit Hongaria dengan todongan senjata ke sebuah lokasi yang tidak diketahui, lapor Reuters.

Menurut sumber-sumber itu, penculik menuntut pembebasan orang-orang yang ditahan atas tuduhan menyelundupkan bahan bakar, namun mereka kemudian membebaskan prajurit Hongaria itu setelah para pemimpin suku Badui campur tangan.

Seorang prajurit MFO di Jura mengatakan, ia belum bisa berkomentar mengenai insiden itu dan meminta wartawan menghubungi kantor pusat pasukan tersebut di Roma. Namun, di kantor itu juga tidak ada orang yang bisa dihubungi.

MFO mengawasi perdamaian di kawasan itu sejak penarikan pasukan Israel sesuai dengan perjanjian perdamaian 1979 dengan Mesir.

Pasukan keamanan Mesir berusaha mengatasi pelanggaran hukum di kawasan gurun luas itu sejak militan menyerang sebuah pos perbatasan Mesir dengan Israel yang menewaskan 16 prajurit pada Agustus tahun lalu.


Orang-orang Badui menyerang sejumlah kantor polisi, memblokade akses-akses jalan dan menyandera orang untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka pada perlakuan buruk terhadap mereka oleh Kairo dan untuk mendorong pembebasan para kerabat mereka yang dipenjarakan.

Suku-suku di wilayah selatan membantah keterkaitan dengan kelompok muslim garis keras yang melawan aparat keamanan untuk memperebutkan kendali atas wilayah utara semenanjung yang terkucil itu.

Tahun lalu dua wanita AS diculik di daerah itu pada Februari, namun pihak berwenang Mesir merundingkan pembebasan mereka beberapa jam kemudian.

Pada 10 Februari, kelompok bersenjata Badui menculik tiga wanita Korea Selatan dan pemandu wisata Mesir mereka di Semenanjung Sinai.

Ketiga wanita itu sedang kembali dari biara bersejarah St Catherine menuju kota kawasan Laut Merah, Sharm el-Sheikh, ketika mereka diculik dan dibawa dengan sebuah mobil pickup.

Penculik menuntut pembebasan orang suku mereka yang ditahan pihak berwenang Mesir, kata beberapa pejabat.

Suku Badui di Sinai Utara juga menyandera singkat 25 orang China yang dipekerjakan oleh sebuah pabrik semen milik militer, untuk menuntut pembebasan kerabat muslim mereka yang ditahan terkait dengan serangan-serangan bom di kawasan pesisir Laut Merah di semenanjung itu antara 2004 dan 2006.

Sinai yang berpenduduk jarang memiliki sejumlah lokasi wisata yang paling menguntungkan, namun juga menjadi tempat tinggal bagi penduduk Badui yang sebagian besar miskin dan tidak puas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar