Rabu, 24 April 2013

Perseteruan Jepang-Cina Kembali Memanas

kapal nelayan Jepang dan kapal Penjaga Pantai Jepang bersama dengan sebuah kapal pengawas Cina di dekat kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur

Selasa, Pasukan Penjaga Pantai Jepang mengatakan Cina mengirim delapan kapal patroli maritim ke perairan di sekitar kepulauan yang disengketakan, yang terletak di Laut Cina Timur. Kepulauan tersebut dikuasai oleh Tokyo, namun Beijing juga mengklaim kepemilikan atas wilayah tersebut.

Sementara itu, Cina memprotes kehadiran beberapa kapal yang dinahkodai oleh aktivis Jepang di perairan yang sama.


Delapan kapal yang dikirim ke wilayah sengketa tersebut merupakan jumlah armada terbesar yang pernah dikirim Beijing ke wilayah tersebut sejak September, saat Jepang memutuskan untuk menasionalisasi kepulauan tersebut.

Perang diplomasi pun dimulai. Pejabat senior masing-masing pemerintah saling menuntut negara lawannya untuk menarik armadanya dari perairan sekitar kepulauan yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina tersebut.

Sementara itu, kunjungan petinggi pemerintahan Shinzo Abe ke sebuah kuil perang di Tokyo semakin memanaskan situasi, menyulut amarah pemerintah Seoul dan Beijing. Kedua negara tetangga Jepang tersebut menganggap kunjungan penghormatan semacam itu menyinggung warga mereka yang menderita akibat buruknya perilaku tentara Jepang pada zaman perang dulu.

Selasa kemarin, 168 anggota parlemen Jepang, baik dari partai berkuasa maupun oposisi, mengunjungi kuil tersebut. Ini  menjadi bagian dari festival musim gugur tahunan yang berlangsung selama tiga hari dan merupakan rombongan politisi jumlah terbesar yang pernah mengunjungi kuil Yasukuni, dua kali lipat lebih banyak dibanding rombongan jumlah pengunjung tahun lalu.

Kuil Yasukuni didirikan pada akhir abad ke-19 untuk mengenang 2,5 juta tentara yang terbunuh dalam perang-perang Jepang.

Dalam beberapa dekade terakhir, Cina dan Korea Selatan mulai memprotes kunjungan pejabat Cina ke Yasukuni, setelah nama 14 pejabat militer senior yang terbukti melakukan kejahatan perang ditambahkan dalam daftar tentara yang dihormati dalam kuil ini pada tahun 1970an.

Hua Chunying, juru bicara kementerian luar negeri Cina, mengatakan aksi simbolik Jepang melalui kunjungan ke Yasukuni tersebut pantas disambut dengan “kewaspadaan tinggi dari negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional.” Ia juga mendesak Jepang untuk tidak lagi mengisolasi diri di Asia.

Beijing tidak menjelaskan apakah pengiriman kapal patroli pada Selasa merupakan reaksi atas kunjungan kuil perang tersebut.

Di Tokyo, Perdana Menteri Abe di hari yang sama mengatakan Jepang tidak akan ragu untuk mengerahkan kekuatan militer guna menjaga Senkaku. “Saya telah memberi instruksi untuk mengambil langkah tegas terhadap setiap upaya penyusupan di wilayah perairan Jepang,” ujar Abe sebelum menghadiri pertemuan dengan komite di parlemen. “Jika mereka mendarat di sana, tentu kami akan mengusir mereka keluar.”

Di Beijing, Hua mengatakan Cina melancarkan “protes kuat” melawan Jepang terkait “penyusupan” kapal-kapal yang dipimpin oleh aktivis sayap kanan Jepang di perairannya. Ia menambahkan bahwa Cina mengirim delapan kapal untuk menjaga perairan tersebut dan, sejauh yang pemerintahnya ketahui, kapal-kapal Jepang telah meninggalkan bagian perairan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar