Jumat, 26 April 2013

Jihadis Jerman Ikut Berperang di Suriah


Dalam pertempuran di Suriah jihadis dari Jerman juga ambil bagian. Demikian konfirmasi Mendagri Jerman Friedrich. Ia merasa cemas, bahwa para pejuang ini sekembalinya ke Jerman akan melancarkan serangan. Dalam pertempuran di Suriah jihadis dari Jerman juga ambil bagian. Demikian konfirmasi Mendagri Jerman Friedrich. Ia merasa cemas, bahwa para pejuang ini sekembalinya ke Jerman akan melancarkan serangan.

Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich memperkirakan, puluhan jihadis asal Jerman ikut berjuang di kubu pemberontak Suriah. "Kami punya informasi, tendensinya meningkat," kata Friedrich Jumat (26/4) kepada stasiun televisi Jerman ARD. "Dan itu tentunya membuat kami cemas, jika seseorang dari Jerman bersama-sama dengan lainnya dari Eropa sudah berangkat ke Suriah."

Pemerintah Jerman untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa pejuang ekstremis dari Jerman ikut angkat senjata melawan rezim Presiden Bashar al Assad.

"Kami tahu bahwa sejumlah jihadis dari Jerman, yang sudah masuk dalam jaring pengamatan kami di sini, berada di Suriah dan di sana berjuang di sisi pemberontak," ujar Friedrich kepada situs berita "Spiegel Online". Menurut keterangan Uni Eropa, ratusan warga muda lainnya dari Eropa juga bertolak ke Suriah untuk ikut dalam perang saudara di negara itu.

  simbol gambar Jihad
 
"Pihak keamanan mengamati keberangkatan ekstremis Jerman ke Suriah dengan kecemasan besar," ujar Friedrich. Juga terdengar seruan kepada warga Eropa yang terdidik yang terlibat dalam perang itu, untuk selanjutnya kembali ke negaranya dan meneruskan aksi jihad ini. Juga dari negara-negara lain di Eropa dilaporkan, bahwa banyak anggota kelompok radikal Islam ikut bergabung dengan pemberontak di Suriah.

Fase Brainstorming bagi Eropa

Pejabat urusan anti teror Uni Eropa Gilles de Kerchove menyebutkan, ratusan" warga muda dari Eropa bertolak ke Suriah untuk berperang di sana. "Bersama dengan pejuang dari Afrika Utara dan negara-negara Balkan, warga asing yang menuju Suriah jumlahnya ribuan". kata Kerchove Kamis (25/4) di depan Komisi Dalam Negeri Parlemen Eropa.

"Jika mereka di sana tidak terbunuh, mereka akan menjadi ancaman serius bagi keamanan kita." Untuk itu badan keamanan Eropa sudah membahas tema, bagaimana menyikapi kemungkinan kembalinya orang-orang yang terradikalisasi itu. "Kami kini berada di fase brainstorming," tegas pakar teror Uni Eropa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar